PC
IPPNU Tuban sebagai Banom PCNU Tuban berjalan dinamis sebagai organisasi
keterpelajaran dan kekaderan. Sejak awal berdirinya pada tahun 1955 yang
dipelopori oleh ibu Hj. Hanifah Muzadi, PC IPPNU Tuban senantiasa berkomitmen
untuk mengembangkan dan menguatkan potensi pelajar serta memfokuskan pada bidang
kaderisasi. PC IPPNU Tuban memiliki sejarah dan pencapaian tersendiri pada
setiap masanya, karena arah perjuangan dan pergerakan IPPNU dinamis sesuai
dengan tantangan-tantangan zaman yang sedang dihadapi. Berbagai trobosan
kegiatan untuk mewujudkan visi-misi IPPNU telah dilakukan oleh para rekanita
pendahulu kita.
Pencapaian
PC IPNU-IPPNU Tuban dalam bidang pengkaderan terbukti melalui terbitnya
buku-buku pedoman kaderisasi mulai dari buku panduan MAKESTA yang berjudul
Perisai Pelajar NU pada masa kepemimpinan rekanita Luluk Hidayatin, buku
panduan LAKMUD yang berjudul Benteng Ideologi Pelajar pada masa kepemimpinan
rekanita Rukmiyati dan buku panduan LAKUT dengan judul Esensi Gerakan Pelajar
NU di Era Global pada masa kepemimpinan rekanita Ika Elviana. Selain terbitnya
buku panduan kaderisasi, pembuktian eksistensi PC IPPNU Tuban adalah dengan
diraihnya penghargaan sebagai PC IPPNU Terbaik Se Jawa Timur dalam bidang
kaderisasi pada Desember 2016. Hal itu merupakan hasil dari kerja sama seluruh
rekanita pada setiap tingkatan mulai dari PAR, PR, PK, PAC maupun PC dalam
melakukan proses kaderisasi secara benar dan merawatnya dengan baik.
Pada
masa bakti 2016-2018 ini PC IPPNU Tuban masih fokus dalam bidang penataan
organisasi, kaderisasi, maupun administrasi. Ketiga aspek tersebut memiliki
peranan yang sama penting untuk keberlangsungan organisasi. Melalui hasil rapat
kerja PC IPPNU Tuban bersama dengan PC IPNU Tuban pada Desember 2016 telah
menghasilkan berbagai program bersama, namun tetap ada orientasi program yang
dikhususkan untuk kader IPPNU sendiri mengingat adanya perbedaan departemen dan
lembaga di IPNU-IPPNU.
Sesuai
dengan PD/PRT IPPNU, terdapat Lembaga Penelitian dan Pengembangan yang tidak
terdapat di IPNU. Hal tersebut harusnya dapat disadari dan disambut dengan
antusias oleh para kader putri bahwa itulah salah satu ruang untuk kita agar
bisa berproses menjadi kader putri yang lebih mandiri dalam pengelolaan
organisasi. Dalam bidang kaderisasi PC IPPNU Tuban saat ini masih berjalan
beriringan dengan IPNU terkait tahapan kaderisasi formal dan memiliki
pendekatan yang berbeda dalam upaya kaderisasi non formal. Dalam bidang
administrasi meskipun dengan susah payah, PC IPPNU Tuban bertekad untuk
melakukan penataan dan penertiban administrasi yang digawangi oleh rekanita
Mariyatul Qibtiyah selaku Sekretaris PC IPPNU Tuban 2016-2018.
Target
PC IPPNU Tuban tidak terlepas dari basis awal pendiriannya yaitu pelajar dan
santri putri. Pada masa ini selain pembenahan-pembenahan pada berbagai sektor
yang telah disebutkan di paragraf sebelumnya, optimalisasi potensi dan peran
pelajar maupun santri putri juga menjadi fokus tersendiri dalam bidang garap PC
IPPNU Tuban. PC IPPNU Tuban 2016-2018 memandan sangat perlunya melakukan
pembekalan pada kadernya. Pembekalan ini meliputi pembekalan yang bersifat
untuk mengembangkan potensi para kader putri dalam berbagai bidang seperti
bidang literasi, olahraga dan seni, serta pembekalan terkait ilmu agama maupun
pengetahuan umum agar para kader tidak menjadi kader yang “kudet” dan gampang kaget terhadap perkembangan zaman.
Pembekalan
tentang penguatan ideologi juga dirasa sangat perlu. Kader IPPNU sebagai generasi
penerus bangsa harus mampu menafsirkan dengan baik fenomena-fenomena yang
terjadi saat ini, sehingga dapat melakukan langkah-langkah kongkrit dalam upaya
perlawanannya. Berbagai isu yang sekarang menimpa negeri kita harus dapat
disikapi dengan cerdas oleh para kader IPPNU. Mulai dari bahaya narkoba, kekerasan
seksual hingga yang sangat marak adalah radikalisme. Dari kecerdasan sikap yang
dilakukan oleh para kadernya, maka IPPNU akan dapat memberikan kemanfaatan
terhadap masyarakat secara nyata. Isu-isu tersebut tidak hanya menjadi tanggung
jawab rekanita IPPNU yang ada di pimpinan pusat maupun pimpinan wilayah saja,
namun menjadi tanggung jawab seluruh kader IPPNU disemua tingkatan.
Melihat
di Tuban sendiri, berbagai isu tersebut sudah masuk terutama pada kalangan
pelajar dan tentu menjadi suatu permasalahan yang serius. Pelajar adalah kaum
yang paling berharga dan berperan besar untuk perkembangan gerakan apapun dalam
perjalanan perkembangan suatu bangsa. Oleh sebab itu, dalam penyebaran dan penanaman
gerakan radikal ini lebih banyak memberikan titik fokus terhadap kaum pelajar
sebagai target. Munculnya gerakan-gerakan radikal tersebut di Tuban merupakan
ancaman yang sangat berbahaya jika para pelajar putri NU kurang reaktif. Kembali
lagi sebagai langkah awal sebelum melakukan perlawanan adalah dengan
diberikannya benteng terhadap para kader berupa penguatan ideologi Ahlussunnah
wal Jama’ah dan penanaman rasa cinta tanah air. Setelah benteng ideologi Aswaja
dalam setiap diri kader putri semakin menguat maka IPPNU akan siap untuk
menghadapi ancaman gerakan-gerakan radikal yang notabennya anti pancasila dan
ingin mengikis keutuhan bangsa. Sikap para kader IPPNU dalam menghadapi
berbagai ancaman tersebut tentunya tidak dengan wujud yang keras pula, namun
tetap menunjukkan karakteristik IPPNU yang santun dan anti kekerasan.
Jadi,
keseimbangan antara pembenahan dan penguatan internal dengan tindakan eksternal
menjadi harapan dan cita-cita PC IPPNU Tuban masa bakti 2016-2018. Namun, semua
itu tidak akan dapat terealisasi tanpa adanya kerja sama yang baik dari seluruh
kader IPPNU se Kabupaten Tuban. Pada akhir ulasan materi ini, penulis akan
mengutip pesan Nyai Hj. Umroh Mahfudzoh dalam sambutannya pada buku Sejarah
Perjalanan IPPNU, “Hanyalah satu yang setiap orang harapkan dari IPPNU, semoga
tidak silau melihat intelektualisme dan berarti hal ini tidak melupakan dasar-dasar
pokok agama, dan pula adalah kewajiban tiap mereka yang beragama Islam untuk
memegang teguh ajaran itu, sebagai syuhada’alannas menjadi saksi, menjadi
ukuran, menjadi kriterium. Bagaimanakah ukuran bisa benar, kalau alat
pengukurnya juga ikut hanyut?”. Semoga pesan beliau dapat kita fahami, kita
resapi yang selanjutnya dapat kita amalkan. Salam Belajar, Berjuang, Bertaqwa.
Perkembangan IPPNU di Tuban
Ketua PC IPPNU Tuban dari masa
ke masa :
1. Hj.
Istiqomah Mas’ud (1955-1962)
2. Hj.
Wiwik Afifah BA (1962-1967)
3. Siti
Farida (1981-1985)
4. Aminah
Tadak (1986-1989)
5. Ruqiati (1990-1993)
6. Ir.
Jamilah Bunumai (1993-1995)
7. Hj.
Umi Kulsum, M.Pd.I (1995-1999)
8. Siti
Nur Aini, S.Ag (2000-2004)
9. Siti
Asiyah, S.Ag (2005-2008)
10. Nasrotul
Mu'minah, S.Pd. (2008-2009)
11. Idamatul
Khoiriyah, S.Pd. (2009-2010)
12. Luluk
Hidayatin, S.Pd. (2010-2012)
13. Rukmiyati,
S.Pd. (2012-2014)
14. Ika
Elviana, S.Pd. (2014-2016)
15. Hikmatuz
Zakiyyah (2016-2018)